Beautiful Flower

Beautiful Flower
from country living website

Wednesday, June 12, 2013

Menikmati Jakarta dengan berjalan kaki





Well…belum bisa menikmati dengan sepenuh hati sih, terutama kalau harus ‘bertempur’ dengan para pengendara motor yang seenaknya naik ke trotoar karena trotoarnya lumayan pendek. Hal ini bisa terjadi di saat jam pulang kantor sekitar pukul 6 sore ke atas dan bisa memancing emosi kalau pada saat itu cuacanya gerimis yang agak besar rintik hujannya. Kenapa? Karena para pengendara motor pada umumnya malas berhenti untuk menggunakan jas hujan dulu atau mereka tidak membawa jas hujan berhubung asumsinya ini sudah musim kemarau dan jarang hujan.

Ada kejadian yang lucu mengenai hal tersebut beberapa hari lalu. Saya sedang berjalan kaki seperti biasa pulang dari kantor menuju kos di daerah Karet melewati jembatan bis Trans Jakarta Bendungan Hilir ke arah gedung Sampoerna Strategic Square. Turun dari jembatan, melewati kerumunan orang yang berteduh di ujung jembatan, para penjual batagor, minuman, dvd, dan orang – orang yang sedang menunggu bis, saya berjalan ke arah gedung Plaza Central yang trotoarnya lumayan pendek.

Dalam keadaan cuaca hujan gerimis yang lumayan besar rintiknya, keadaan jalan raya di jalur lambat tersebut sudah penuh kendaraan mobil, bis besar, kopaja, dan motor. Di trotoar yang terletak di depan gedung Plaza Central ada dua orang ibu – ibu yang sepertinya sedang menunggu bis. Nah, pada saat saya lewat di depan mereka, dari arah depan saya sudah ada beberapa pengendara motor yang mulai ambil jalan pintas naik ke trotoar supaya bisa nyeruduk ke depan alias tidak mau sabar antri. Spontan kedua ibu itu langsung teriak protes, “Hey! Kok lewat trotoar sih! Ngawur kalian!” Saya yang mendengarnya sambil lalu hanya bisa tersenyum dan berkata dalam hati, “Yes! Marahin aja tuh Bu…” hehehe…


Kejadian ‘berebut trotoar’ dengan para pengendara motor ini bukan hanya terjadi sekali dua kali, tapi sudah sering...dan saya sudah geregetan untuk ngerjain mereka dengan membuka payung mendadak di depan mereka supaya mereka kaget dan ngerem mendadak. Atau menyiramkan air secara mendadak juga di muka mereka. Ups…jahat ya hehehe… Lha bagaimana donk, gemes nih pengen kasih mereka pelajaran untuk sabar antri di jalan, tertib berlalu lintas dan tidak menyerobot hak pejalan kaki. Rasanya pengen banget teriak ke mereka, “Hey! Jatah kalian itu tuh di jalan, bukan di trotoar! Kalau macet ya sabar atuh, semua juga kena macet kan dan Pak Jokowi masih bekerja untuk mengurai kemacetan Jakarta ini!” *eh kok bawa – bawa nama Pak Jokowi hahaha…*

Nah, kalau sudah melewati trotoar depan Plaza Central dan menuju ke arah Sampoerna Strategic Square mulai enak tuh karena saya bisa menjadi ratu sesaat yang ‘menguasai’ trotoar yang lebaaaarr dan nyaman itu hihihi… Serasa di Singapura lho *meskipun saya belum pernah berjalan kaki di trotoar Singapura, tapi sudah sering lihat di TV* Dan trotoar yang mengelilingi gedung SSS itu sering saya banggakan kalau lagi ngobrol dengan teman – teman. Di trotoar itu saya bisa berjalan dengan kecepatan yang lumayan tinggi sehingga berkeringat dan bikin badan ini lebih segar karena dibikin bergerak ^__^ 



Memang…berjalan kaki di trotoar – trotoar Jakarta tidaklah senyaman dan seaman kalau kita berjalan di trotoar kota – kota besar di luar negeri yang sudah terkenal lebih bersahabat dengan para pejalan kaki. Kemacetan, polusi, dan perilaku yang tidak displin dari pengendara sepeda motor bukanlah hal yang mudah untuk diatasi. Namun seperti Pak Basuki bilang bahwa mengatasi kemacetan Jakarta adalah dengan ‘memindahkan’ para pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum dan itu butuh proses, saya tetap akan tetap menikmati trotoar – trotoar di Jakarta yang bisa dilewati dengan kedua kaki saya, sambil menikmati kejadian – kejadian atau orang – orang yang saya temui selama berjalan kaki. ^__^

(Gambar - gambar diambil dari Google)

No comments:

Post a Comment