Beautiful Flower

Beautiful Flower
from country living website

Friday, June 14, 2013

Eehh ketemu lagiiii ^__^



Si cowok bermuka oriental ini sudah beberapa kali aku temui di jembatan busway dari arah yang berlawanan pada saat berangkat kerja.

Di suatu waktu dia berjalan dengan menggeret semacam kantong belanjaan beroda yang berisi penuh sayur dan sepertinya dia baru saja pulang dari pasar. Lain waktu, aku juga melihat kantong belanjanya juga ada beberapa sayuran meskipun tidak sepenuh biasanya. Hmm…jadi penasaran deh, dia tinggal dimana ya? Sepertinya dia adalah imigran dari China yang bekerja di sekitar daerah Sudirman sini.

Muka orientalnya mengingatkanku kepada orang – orang imigran dari China yang banyak beredar di gedung tempat kantorku berada. Dan kemungkinan dia juga tinggal tidak jauh dari daerah Karet karena dia rela berjalan kaki berbelanja ke pasar Benhil (tebakanku…karena pasar yang dekat dengan jembatan bis Trans Jakarta Bendungan Hilir adalah pasar tersebut) pulang pergi sambil membawa kantong belanjaan itu.

Dia hanya satu dari bermacam – macam orang yang aku temui di pagi hari dalam perjalanan dari kos menuju kantor. Kadang aku mengambil jalur kiri yang melewati gedung Sampoerna Strategic Square dan lain waktu aku menikmati perjalanan ke kantor di jalur kanan yang mengharuskanku untuk menyeberang jembatan bis Trans Jakarta halte Karet. Tetapi aku lebih suka berjalan melewati trotoar gedung SSS yang lebar dan nyaman itu *sudah kuceritakan kan kenapa ^__^*


Ada juga perempuan muda bermuka oriental juga yang sering kujumpai di pagi hari. Dia berpakaian lengkap dengan blazer dan rok yang berwarna gelap dan membuat tubuh kurusnya semakin terlihat kurus. Rambut lurus hampir sebahu dengan model yang biasa saja dan muka berkacamata yang polos tanpa riasan membuatku menebak – nebak untuk posisinya di kantor adalah staf akunting atau staf keuangan yang berkutat dengan angka dan kertas. Dia juga berjalan berlawanan arah denganku dan kita berangkat hampir di jam yang sama kadang – kadang *kalau aku tidak kesiangan hehehe…*

Apa kamu enggak bosan melewati rute yang sama terus – menerus 5 hari dalam seminggu, Yul? Kadang memang bosan tapi aku harus membangkitkan semangatku sendiri untuk tetap melangkahkan kaki ini. Bisa juga aku mencoba rute keluar dari tempat kos ke arah gedung SSS melewati jalan Bek Murad dan masuk ke gedung WTC (seolah – olah aku adalah karyawan yang berkantor di situ), kemudian keluar menuju ke halte Karet. Nah dari situ ada 2 pilihan seperti biasanya yaitu melewati trotoar gedung SSS atau melewati jembatan halte bus Trans Jakarta Karet. 

 Jika melewati jembatan halte bus Trans Jakarta Karet, seperti di jembatan – jembatan lainnya akan ditemui para penjual yang berjejer di kanan kiri jembatan menggelar dagangan mereka. Untuk pagi hari kita bisa ada penjual molen bakar (kayaknya ini enak nih, aku belum pernah beli sih…meskipun tadi pagi hampir tergoda untuk membelinya hihihi), penjual jajanan, makanan, dan pisang untuk camilan atau bisa juga untuk sarapan, juga penjual barang – barang miscellaneous (hmm…sebutannya apa ya, untuk peniti, lem, obeng, senter, dan barang – barang kebutuhan rumah tangga yang kecil – kecil yang tidak setiap saat kita butuhkan tapi biasanya mendadak dibutuhkannya).

Sedangkan kalau malam hari ada penjual payung (kadang pagi hari juga ada kalau cuacanya mendung gerimis atau hujan), DVD bajakan, kaos kaki, baju atasan (blus) yang murah meriah, bahkan pulsa dan kartu perdana juga ada. Dan yang selalu ada baik pagi maupun malam hari adalah para pengemis yang kebanyakan adalah ibu dengan anaknya yang masih bayi atau balita. Halte Karet ini ukurannya lebih besar daripada halte Bendungan Hilir sehingga buat aku agak leluasa kalau mau menyalip orang yang ada di depanku. Tapi tetap saja keberadaan para penjual ini membuat mobilitas para pejalan kaki kurang leluasa.

Kadang dari jembatan ini aku bisa menikmati jalan Sudirman yang penuh dengan mobil – mobil di jalur cepat yang berjalan lambat alias sedang kena macet. Terutama di malam hari jika cuacanya cerah, wah itu lampu – lampu dari mobil yang sedang kena macet terlihat indah deh, dikombinasi dengan klakson bus, mobil, dan motor yang bersahutan…hmm…tambah cinta deh dengan Jakarta hahahahahaha ^___^

 Jadiii…kalau ditanya lagi oleh teman atau saudara, “Yul, kamu kok betah sih di Jakarta yang macet dan banjir dan sumpek begitu?” Jawabanku tetap sama, “Ya dibetah – betahin lah, soalnya pekerjaannya masih di sini dan untuk urusan banjir dan macet aku jarang sekali mengalaminya…so masih bisa ditoleransi lah hehehe…” Lagian, ini kan Pak Gubernur dan Pak Wagub nya kan sudah lebih baik, jadi we’ll see untuk Jakarta yang lebih baik di masa depan dan aku ingin menikmatinya kalau masih ada kesempatan *wink* The Best Is Yet Ahead! Semangaaattt ya! 

*gambar koleksi pribadi*

No comments:

Post a Comment