Beautiful Flower

Beautiful Flower
from country living website

Monday, September 22, 2014

Tintin boy and Allegro the wolf

Who are they?

Well, they are 2 lovely boys of my friend Ayu Khamallia Shalimar and her husband :) Here are their pictures, aren't they handsome?





Since I was a young kid, my parents already had cats and then later on we changed to have dogs as our pet at home. We had not a pure bred dogs but we enjoyed the happy and sad moments with our dogs. Last month when I showed the pictures and videos of Tintin and Allegro to my dad, he was so happy and in the same time I can see his face showing expression that he really wants to have a dog again but unfortunately the situation for us right now is not possible to have it yet.

Since when I like big dogs while we had only small dogs in the size of pomeranian or pekingese? Well, since me and Ayu are friends in Facebook and then she started to post cute pictures of Tintin boy, hahaha :D Ayu was my friend at senior high school and university too but we were not knowing each other at that time. It's such a funny thing to remember that I can know Ayu through her golden retriever and until now I have been in love with this dog :) What about Allegro the husky? Well, he's such a stubborn yet spoiled wolf that also I love, but not as big as my love to Tintin boy, hahaha :D

A quote says "a picture is worth a thousand words" so my words won't be enough in telling you how cute and adorable these two are :) You can go to instagram @ayu_khamallia and mine @yuliagunawan to enjoy more pictures of Tintin and Allegro. Have a wonderful day!


Friday, August 23, 2013

Notebook baru untuk pekerjaan



Yuhuuu…notebook baru nih sudah datang kemarin Senin dan baru sekarang (Selasa 20 Agustus 2013) resmi digunakan ^__^ Keypad-nya empuuuk dan enak untuk ngetik euy! Layar-nya besar dan bentuknya juga slim. Keren juga nih notebook, seharusnya bikin kerja ku lebih semangat ya hayooo hehehe…

Yang bikin kaget pas buka notebook baru adalah pada waktu buka browser firefox-nya dan…taaraaa...kok Google-nya dalam bahasa Thailand yang kayak bakmi keriting begini ya? Hahaha…langsung deh telepon ke orang IT di kantor pusat untuk minta tolong dibenerin. Dan berhubung di notebook ini sudah di-install team viewer, jadi beliau yang di sono bisa memantau notebook-ku dan mengerjakan dari sono. Maksudnya bagaimana? Ya begitulah, tanya orang IT aja deh ntar dijelaskan dengan bahasa yang nyambung ; maklumlah, saya mengerti tapi kurang lihai menjelaskan hehehe...

Berkat team viewer itu, saya terbantu untuk urusan Google itu dan juga urusan Ms Outlook yang sebelumnya sudah saya coba sendiri tapi belum berhasil. Sekarang Ms Outlook-nya sedang menarik data email dari inbox di webmail yang selama ini saya pakai di notebook senior (Fujitsu). Banyaknyaaaaa…sabar ya sabar. 

Sudah selesai? Eits, belum donk. Data – data ku masih ada di notebook yang lama (yang error LCD-nya) dan nanti mau minta tolong teman untuk memindahkannya ke notebook ini. Semoga urusan notebook ini bisa selesai segera dalam minggu ini.


Hari Rabu 21 Agustus notebook lama yang error dan notebook yang baru sudah diambil oleh teman yang ahli dalam hal ini dan keesokan hari nya sudah beres. Thank youuu for your great help, bro! ^__^ Asiiik, sudah resmi donk pakai notebook baru nya, Yul? Not yet! Hahaha.. masih ada urusan printer nih, harus dipastikan dulu bisa nge-print karena urusan kerjaan banyak nge-print nya juga nih. 

Dan.. Jumat 23 Agustus adalah hari resmi notebook baru ini digunakan. Dengan segala hormat, mohon gunakan notebook dengan baik, benar, hati-hati, dan penuh perhatian untuk jangka panjang. *kok jadi serius gini sih hehehe..* Okelah kalau begitu, semangat ya! ^__^

Friday, June 14, 2013

Eehh ketemu lagiiii ^__^



Si cowok bermuka oriental ini sudah beberapa kali aku temui di jembatan busway dari arah yang berlawanan pada saat berangkat kerja.

Di suatu waktu dia berjalan dengan menggeret semacam kantong belanjaan beroda yang berisi penuh sayur dan sepertinya dia baru saja pulang dari pasar. Lain waktu, aku juga melihat kantong belanjanya juga ada beberapa sayuran meskipun tidak sepenuh biasanya. Hmm…jadi penasaran deh, dia tinggal dimana ya? Sepertinya dia adalah imigran dari China yang bekerja di sekitar daerah Sudirman sini.

Muka orientalnya mengingatkanku kepada orang – orang imigran dari China yang banyak beredar di gedung tempat kantorku berada. Dan kemungkinan dia juga tinggal tidak jauh dari daerah Karet karena dia rela berjalan kaki berbelanja ke pasar Benhil (tebakanku…karena pasar yang dekat dengan jembatan bis Trans Jakarta Bendungan Hilir adalah pasar tersebut) pulang pergi sambil membawa kantong belanjaan itu.

Dia hanya satu dari bermacam – macam orang yang aku temui di pagi hari dalam perjalanan dari kos menuju kantor. Kadang aku mengambil jalur kiri yang melewati gedung Sampoerna Strategic Square dan lain waktu aku menikmati perjalanan ke kantor di jalur kanan yang mengharuskanku untuk menyeberang jembatan bis Trans Jakarta halte Karet. Tetapi aku lebih suka berjalan melewati trotoar gedung SSS yang lebar dan nyaman itu *sudah kuceritakan kan kenapa ^__^*


Ada juga perempuan muda bermuka oriental juga yang sering kujumpai di pagi hari. Dia berpakaian lengkap dengan blazer dan rok yang berwarna gelap dan membuat tubuh kurusnya semakin terlihat kurus. Rambut lurus hampir sebahu dengan model yang biasa saja dan muka berkacamata yang polos tanpa riasan membuatku menebak – nebak untuk posisinya di kantor adalah staf akunting atau staf keuangan yang berkutat dengan angka dan kertas. Dia juga berjalan berlawanan arah denganku dan kita berangkat hampir di jam yang sama kadang – kadang *kalau aku tidak kesiangan hehehe…*

Apa kamu enggak bosan melewati rute yang sama terus – menerus 5 hari dalam seminggu, Yul? Kadang memang bosan tapi aku harus membangkitkan semangatku sendiri untuk tetap melangkahkan kaki ini. Bisa juga aku mencoba rute keluar dari tempat kos ke arah gedung SSS melewati jalan Bek Murad dan masuk ke gedung WTC (seolah – olah aku adalah karyawan yang berkantor di situ), kemudian keluar menuju ke halte Karet. Nah dari situ ada 2 pilihan seperti biasanya yaitu melewati trotoar gedung SSS atau melewati jembatan halte bus Trans Jakarta Karet. 

 Jika melewati jembatan halte bus Trans Jakarta Karet, seperti di jembatan – jembatan lainnya akan ditemui para penjual yang berjejer di kanan kiri jembatan menggelar dagangan mereka. Untuk pagi hari kita bisa ada penjual molen bakar (kayaknya ini enak nih, aku belum pernah beli sih…meskipun tadi pagi hampir tergoda untuk membelinya hihihi), penjual jajanan, makanan, dan pisang untuk camilan atau bisa juga untuk sarapan, juga penjual barang – barang miscellaneous (hmm…sebutannya apa ya, untuk peniti, lem, obeng, senter, dan barang – barang kebutuhan rumah tangga yang kecil – kecil yang tidak setiap saat kita butuhkan tapi biasanya mendadak dibutuhkannya).

Sedangkan kalau malam hari ada penjual payung (kadang pagi hari juga ada kalau cuacanya mendung gerimis atau hujan), DVD bajakan, kaos kaki, baju atasan (blus) yang murah meriah, bahkan pulsa dan kartu perdana juga ada. Dan yang selalu ada baik pagi maupun malam hari adalah para pengemis yang kebanyakan adalah ibu dengan anaknya yang masih bayi atau balita. Halte Karet ini ukurannya lebih besar daripada halte Bendungan Hilir sehingga buat aku agak leluasa kalau mau menyalip orang yang ada di depanku. Tapi tetap saja keberadaan para penjual ini membuat mobilitas para pejalan kaki kurang leluasa.

Kadang dari jembatan ini aku bisa menikmati jalan Sudirman yang penuh dengan mobil – mobil di jalur cepat yang berjalan lambat alias sedang kena macet. Terutama di malam hari jika cuacanya cerah, wah itu lampu – lampu dari mobil yang sedang kena macet terlihat indah deh, dikombinasi dengan klakson bus, mobil, dan motor yang bersahutan…hmm…tambah cinta deh dengan Jakarta hahahahahaha ^___^

 Jadiii…kalau ditanya lagi oleh teman atau saudara, “Yul, kamu kok betah sih di Jakarta yang macet dan banjir dan sumpek begitu?” Jawabanku tetap sama, “Ya dibetah – betahin lah, soalnya pekerjaannya masih di sini dan untuk urusan banjir dan macet aku jarang sekali mengalaminya…so masih bisa ditoleransi lah hehehe…” Lagian, ini kan Pak Gubernur dan Pak Wagub nya kan sudah lebih baik, jadi we’ll see untuk Jakarta yang lebih baik di masa depan dan aku ingin menikmatinya kalau masih ada kesempatan *wink* The Best Is Yet Ahead! Semangaaattt ya! 

*gambar koleksi pribadi*

Wednesday, June 12, 2013

Menikmati Jakarta dengan berjalan kaki





Well…belum bisa menikmati dengan sepenuh hati sih, terutama kalau harus ‘bertempur’ dengan para pengendara motor yang seenaknya naik ke trotoar karena trotoarnya lumayan pendek. Hal ini bisa terjadi di saat jam pulang kantor sekitar pukul 6 sore ke atas dan bisa memancing emosi kalau pada saat itu cuacanya gerimis yang agak besar rintik hujannya. Kenapa? Karena para pengendara motor pada umumnya malas berhenti untuk menggunakan jas hujan dulu atau mereka tidak membawa jas hujan berhubung asumsinya ini sudah musim kemarau dan jarang hujan.

Ada kejadian yang lucu mengenai hal tersebut beberapa hari lalu. Saya sedang berjalan kaki seperti biasa pulang dari kantor menuju kos di daerah Karet melewati jembatan bis Trans Jakarta Bendungan Hilir ke arah gedung Sampoerna Strategic Square. Turun dari jembatan, melewati kerumunan orang yang berteduh di ujung jembatan, para penjual batagor, minuman, dvd, dan orang – orang yang sedang menunggu bis, saya berjalan ke arah gedung Plaza Central yang trotoarnya lumayan pendek.

Dalam keadaan cuaca hujan gerimis yang lumayan besar rintiknya, keadaan jalan raya di jalur lambat tersebut sudah penuh kendaraan mobil, bis besar, kopaja, dan motor. Di trotoar yang terletak di depan gedung Plaza Central ada dua orang ibu – ibu yang sepertinya sedang menunggu bis. Nah, pada saat saya lewat di depan mereka, dari arah depan saya sudah ada beberapa pengendara motor yang mulai ambil jalan pintas naik ke trotoar supaya bisa nyeruduk ke depan alias tidak mau sabar antri. Spontan kedua ibu itu langsung teriak protes, “Hey! Kok lewat trotoar sih! Ngawur kalian!” Saya yang mendengarnya sambil lalu hanya bisa tersenyum dan berkata dalam hati, “Yes! Marahin aja tuh Bu…” hehehe…


Kejadian ‘berebut trotoar’ dengan para pengendara motor ini bukan hanya terjadi sekali dua kali, tapi sudah sering...dan saya sudah geregetan untuk ngerjain mereka dengan membuka payung mendadak di depan mereka supaya mereka kaget dan ngerem mendadak. Atau menyiramkan air secara mendadak juga di muka mereka. Ups…jahat ya hehehe… Lha bagaimana donk, gemes nih pengen kasih mereka pelajaran untuk sabar antri di jalan, tertib berlalu lintas dan tidak menyerobot hak pejalan kaki. Rasanya pengen banget teriak ke mereka, “Hey! Jatah kalian itu tuh di jalan, bukan di trotoar! Kalau macet ya sabar atuh, semua juga kena macet kan dan Pak Jokowi masih bekerja untuk mengurai kemacetan Jakarta ini!” *eh kok bawa – bawa nama Pak Jokowi hahaha…*

Nah, kalau sudah melewati trotoar depan Plaza Central dan menuju ke arah Sampoerna Strategic Square mulai enak tuh karena saya bisa menjadi ratu sesaat yang ‘menguasai’ trotoar yang lebaaaarr dan nyaman itu hihihi… Serasa di Singapura lho *meskipun saya belum pernah berjalan kaki di trotoar Singapura, tapi sudah sering lihat di TV* Dan trotoar yang mengelilingi gedung SSS itu sering saya banggakan kalau lagi ngobrol dengan teman – teman. Di trotoar itu saya bisa berjalan dengan kecepatan yang lumayan tinggi sehingga berkeringat dan bikin badan ini lebih segar karena dibikin bergerak ^__^ 



Memang…berjalan kaki di trotoar – trotoar Jakarta tidaklah senyaman dan seaman kalau kita berjalan di trotoar kota – kota besar di luar negeri yang sudah terkenal lebih bersahabat dengan para pejalan kaki. Kemacetan, polusi, dan perilaku yang tidak displin dari pengendara sepeda motor bukanlah hal yang mudah untuk diatasi. Namun seperti Pak Basuki bilang bahwa mengatasi kemacetan Jakarta adalah dengan ‘memindahkan’ para pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum dan itu butuh proses, saya tetap akan tetap menikmati trotoar – trotoar di Jakarta yang bisa dilewati dengan kedua kaki saya, sambil menikmati kejadian – kejadian atau orang – orang yang saya temui selama berjalan kaki. ^__^

(Gambar - gambar diambil dari Google)

Thursday, October 25, 2012

Woooiii Auntieee… Anda membawa tas saya!



It was truly a shocking surprise beneran deeeh! My first experience flying with Air Asia to go abroad and I (almost) lost my bag! Huuuuuaaaaa won’t forget this silly yet funny experience! Unforgettable!  Hahahahahaha :D 


 So let us begin the story ^__^

Setelah mengiyakan ajakan Sinta untuk pergi berdua aja ke Penang, mulailah perburuan tiket dan motel/hostel dimulai. Pada awalnya kami booking tiket ke Penang dengan rincian berangkat nya Jumat pagi – pagi dan pulang nya Senin pagi supaya masih ada waktu istirahat sebelum masuk kerja di hari Selasa nya.

Dan surpriiiiseee! Kira – kira 2 atau 3 minggu sebelum hari H nya, ada pemberitahuan dari Air Asia bahwa flight kita berubah yang berangkat nya Jumat pagi menjadi Jumat sore, dan yang pulang nya Senin pagi menjadi Senin malam. Which also means bakal nyampe di Penang Jumat malam dan nyampe nya di Jakarta Senin mendekati tengah malam.

Gubraks!!! Kita berdua langsung blingsatan dan seketika panik karena rencana yang sudah dibuat berantakan. Well, iya sih enggak totally messed up tapi lumayan bikin pusing karena cuti yang sudah diajukan tidak bisa di revisi (mungkin bisa tapi repot) dan mikir jam nya itu yang enggak enak sama sekali deh *sebel to the max!!!*

Bisa dibayangin kan nyampe Penang malam sekitar jam 8 atau 9 dan yang paling enggak enak nya juga nyampe di Jakarta nya yang Senin midnight. Mana jatah cuti yang hari Jumat jadi terbuang juga karena flight baru berangkat jam 6 sore. Hadeeeuuuhhh...resiko naik low cost airlines ya begini ini lah makcik, awak dilarang protes lah ya…hihihi :D


Setelah dipertimbangkan, akhirnya kita menerima kondisi tersebut dan berharap semua nya lancar – lancar saja. Tibalah saat yang dinantikan dan taaarrraaa tas saya rusak, saudara – saudara! Hahaha! Hari Kamis malam nya pada waktu saya menyusun barang bawaan, eeehhh kok risleting tas backpack ku copot *tolooooong!!* Lemes dah pas itu…ini begimane ye kok bisa begini. Tapi berkat kejadian perubahan jam pesawat jadi besok Jumat nya aku bisa pergi ke mall Ambassador sebentar untuk beli tas backpack yang baru hehehe… Coba kalau pesawat nya tetap Jumat pagi jam 5.30 dan malam itu di posisi jam 9 saya sedang meratapi tas backpack yang rusak; alamat gagal terbang deh karena bagasi yang dipesan untuk berangkat kan no baggage alias cuman bagasi kabin dan saya tak ada tas lain lagi. Ckckck…beneran deh bikin deg – deg an aja nih urusan tas doang.

Dan hari Jumat pagi itu cepat – cepat aku ke mall Ambassador nungguin toko Bagcity buka, milih tas punggung, pulang kos, maksi, beresin barang – barang dan ke DW 8 klinik gigi di Dharmawangsa Square. Lhooo…kok malah ke sono? Hehehe… Iya, janjian bersihin gigi sama dokter Dede karena ternyata terakhir scaling itu bulan Februari dan ini mumpung ada waktu sekalian saja (memanfaatkan cuti hari Jumat yang tersedia gara – gara perubahan jadwal pesawat).

Karena siang itu posisi ku ada di Dharmawangsa, so berangkat ke bandara nya pun naik bis Damri dari Blok M dan aku belum pernah naik bis Damri dari Blok M sebelum nya (selama ini selalu naik dari Gambir). Another sport jantung dimulai karena perjalanan dari Blok M ke bandara lumayan tersendat di siang menjelang sore itu tapi finally puji Tuhan lancar dan berhasil tiba di terminal 3 dengan selamat dan tidak terlambat ^__^



Senam jantung nya selesai belum? Belooooommm!!! Hahahahaha!!!

Berhubung saya belum bisa membikin auto reply email untuk notification kalau yang bersangkutan sedang cuti, itu email – email kantor tetap aja masuk dan ada satu email yang bikin saya harus melakukan sambungan telp ke kantor pusat mengurus pekerjaan di sela – sela kepanikan untuk mencari Sinta yang sudah tiba duluan dan melakukan check in plus boarding.

Pyuuufffhhh… akhirnya setelah urusan pekerjaan dan check in selesai, bisa duduk di dekat gate 6 untuk menunggu boarding. Meskipun di tiket tertulis jam 18.15 tapi ternyata pesawat baru take off sekitar pukul 18.30 karena menunggu giliran terbang dan ada pesawat yang hendak mendarat juga. Karena posisi ku duduk di dekat jendela, jadilah diriku sangat menikmati pemandangan lampu di sayap pesawat, bagaimana pesawat berputar untuk mencari posisi yang ditentukan sebelum terbang, dan melihat ada 2 atau 3 pesawat yang mendarat *kereeeeen! I saw Qantas and that made me want to go to Australia to visit my friend Lanny :D

Sebetulnya saya duduk di dekat gang tapi berhubung kondisi pada saat itu yang agak ribet ribut plus ramai, saya tahu – tahu sudah terduduk di kursi yang posisi nya dekat jendela dengan 2 orang Ai (auntie) yang di sebelah saya hehehe… Penumpang pesawat Air Asia QZ 7664 pada saat itu penuh dan ada bermacam – macam orang: ada bule, orang Indonesia, dan orang Indonesia keturunan Chinese termasuk 2 orang auntie yang di sebelah saya dengan beragam usia (termasuk anak – anak). Mereka berdua sepertinya ada teman 1 lagi yang duduk nya terpisah karena saya sempat melihat auntie yang lain datang menghampiri 2 auntie di sebelah saya. Saya menebak mereka berasal dari Medan atau kota yang menggunakan bahasa Mandarin daerah setempat karena pada saat bicara dengan teman nya tersebut saya tidak mengerti bahasa yang digunakan (campur aduk antara bahasa Mandarin dialek daerah dengan bahasa Indonesia). Kedua auntie tersebut pun sepanjang perjalanan juga hanya diam saja, membuka snack yang dibawa, menawarkan permen ke saya, dan tidur tentu saja ^__^


 Akhirnya saat ada pengumuman bahwa pesawat akan mendarat di Penang, I said to myself: “This is it! Get ready for the surprises, girl!” Eeehhh beneran ada surprise yang bener – bener tidak diharapkan, yang bikin panik, bikin geli dan ketawa terus kalau teringat hahaha :D Berhubung duduk di paling pinggir dekat jendela, so saya menunggu kedua Ai itu untuk mengambil tas di kabin atas dan keluar duluan, juga penumpang – penumpang yang lain. Nah saat beliau berdua mulai jalan keluar dari kursi dan berjalan menuju pintu dengan penumpang lain nya, saya mulai meraba – raba kabin atas untuk mencari tas saya. Lho, kok gak ada ya? Terpaksa naik kursi deh berhubung kaki saya pendek (hehehe…maaf ya) dan taaarrraaaaa I could not find my bag! Oh nooooooooo!!!

Rasa nya pas itu pengen teriak dan pengsan deh (pengsan itu bhs lebay dari pingsan hihihi) *can not forget the picture of empty cabin that I captured with my eyes which only containing 1 black bag that is not mine* Dalam hati bilang, “Goodness!!! Tuhaaan toloooong doooonk!!! Huuaaaaa gimana niiih!!! This is my first backpacking trip and I already lost my bag? Mosok gua musti beli baju dan segala macem nya di Penang? Ini kan udah malem banget, toko – toko dah pada tutup niihhih. Not funny at all dueh!” *pasang muka tetap tenang tapi dalam hati heboh super panik*


Dengan hati jantungan lagi, aku ambil lah itu tas hitam dan turun lewat pintu belakang karena melihat ada mas pramugara dan mbak pramugari karena mau tanya bagaimana ini jalan keluar nya. Sambil mengangkat tas hitam yang ada di tangan ku aku bilang begini, “Mba, ini bukan tas saya dan ada yang ambil tas saya deh, jadi ketukar. Gimana ya?” Mba dan mas nya menyarankan saya ke bagian lost and found bandara Penang supaya bisa lapor tentang kehilangan bagasi ini. Sambil menenangkan diri, aku turun dan melihat Sinta sudah di bawah sedang menunggu ku.

“Sinta, aku gak bisa nemuin tas ku dan ini tas nya siapa gak tau deh, trus pramugari nya minta aku ke bagian lost and found untuk klaim bagasi”, kata ku ke Sinta sambil nunjukin tas hitam yang aku bawa dari atas. Trus Sinta bilang, “Seperti nya tadi ada tante – tante yang lagi nyariin tas nya, jangan – jangan ini yang kamu bawa ya.” Setelah Sinta bilang begitu, puji Tuhan ternyata gak jauh dari situ ada tante (teman nya 2 Ai yang duduk di sebelah ku) mendekati kami dan menunjuk tas yang aku bawa sambil bilang, “Dek, ini tas nya teman tante” dan aku langsung bilang, “Ooohh berarti teman nya tante bawa tas saya ya? Sekarang dimana ya tas saya?”

Gak tau gimana, kejadian nya cepat sekali dan tiba – tiba pada saat saya akan kembali ke atas pesawat eeehhh…di tangga pesawat pintu depan saya melihat pilot pesawat nya turun sambil membawa tas saya :D hahahahahahaaa!! Wooowwww tas ku ketemuuuuu dalam hati saya bilang begitu… hahahahaha! Langsung saja saya lari dan menyambut dengan bahagia tas tercinta hihihi :D :D Saking bahagia nya, saya hanya sempat mengucapkan terima kasih ke pilot nya dan tidak menanyakan siapa nama beliau karena langsung lari ke arah Sinta dan tante nya hehehe… Terima kasih untuk pertolongan Mu, Tuhan, ini sungguh pengalaman yang luar biasa hehehe… Ternyata tante nya bilang kalau 2 orang teman nya itu belum pernah naik pesawat dan minta maaf karena sudah salah mengambil tas.


So, begitulah cerita nya :D sungguh pengalaman yang lucu, mendebarkan, bikin sport jantung, dan just amazing hehehe… Big thanks to my Jesus for His help and favor from the pilot too! ^__^ Looking forward for the next holiday then! hahaha :D 

(pics taken from Google and Pinterest)


Thursday, October 11, 2012

Thank you to the faithful and dedicated courier/messenger men (and woman)



I write this note special for the men and 1 woman that I see around my office whose job is delivering the letters or packages to around building of BRI 1, BRI 2, and Wisma GKBI at Jendral Sudirman Jakarta.

 
Why I wrote the ‘men’ in plural while the ‘woman’ in single? That is just the fact ^__^ During my 3 years and 2 months working period at this building, I have seen some familiar faces of men and 1 woman whose work are delivering letters or packages to my office and they are from different courier service/company. Few of them are still met by me regularly every month and others are just occasionally when there is letter to be delivered to me or office.

Yes for a fact that most of the courier persons or messengers are men and I was quite surprised when one day this petite woman came to my office to deliver letter. This morning (October 3rd 2012) when I saw this woman again walked heading to office with me. She walked fast (and even faster than me hehehe…) and very excited! And don’t know why when I saw her I feel so encouraged to be so excited too! ^__^ Perhaps because it’s kind of rare condition for a woman to work as the courier and I really appreciate her effort to make living in this tough city. Seeing her body behavior that showing she can work fast and in quick response, no wonder she’s chosen to be the courier and I wish her the best in her work also.
 
Personally I honor the work of these courier/messenger men because bringing lots documents and/or packages with motorcycle then continued by walking from one floor to another or one place to another, face the ‘awesome’ traffic jammed in the whole day from morning to late afternoon sometimes; it’s not an easy job at all. 

One time I heard from a courier man that sometimes for some letters they have the target from the company. I forgot the amount of letters that he has to deliver in one day but I remember he said that if he didn’t fulfill the target then he could not get the commission.

Hopefully in the next couple or few years ahead, the traffic at Jakarta will be better and so these people will be helped a lot in delivering the letters or packages (doing their works) because we still need them although some letters can be sent by email but packages can’t be sent by email right? ^__^

(pictures taken from Google)

Friday, October 5, 2012

Give thanks in any circumstances



Dari milis yang saya ikuti.

Apa kamu tahu mengapa kaca depan sebuah mobil begitu besar dan kaca spion begitu kecil? Karena MASA LALU kita tidak sepenting MASA DEPAN kita. Lihat ke Depan dan bergerak Maju.

Persahabatan itu seperti sebuah BUKU. Hanya perlu beberapa detik untuk membakarnya, namun perlu bertahun-tahun untuk menulisnya.

Segala hal dalam hidup ini adalah sementara. Bila berjalan dengan lancar, nikmatilah, semua itu tidak akan bertahan selamanya. Bila berjalan tidak benar, jangan kuatir, semua itu tidak bertahan selamanya juga.


Teman Lama adalah Emas. Teman Baru adalah Berlian. Jika kamu mendapatkan sebuah berlian, jangan lupakan emas. Karena untuk dapat meletakkan sebuah Berlian, kamu selalu memerlukan dudukannya yang terbuat dari Emas.

Seringkali ketika kita kehilangan harapan dan berpikir bahwa inilah akhir dari semuanya, TUHAN tersenyum dari atas sana dan berkata, "Santailah, ini hanyalah sebuah belokan, bukan jalan buntu!

Ketika TUHAN menyelesaikan masalah-masalahmu, kamu memiliki keyakinan atas kemampuanNYA; Ketika TUHAN tidak menyelesaikan masalah-masalahmu, DIA memiliki keyakinan atas kemampuanmu.

Ketika kamu berdoa untuk orang lain, TUHAN mendengarkanmu dan memberkati mereka. Dan, kadangkala, ketika kamu aman dan bahagia, ingatlah bahwa seseorang telah berdoa untukmu.

 KEKUATIRAN tidak akan menghilangkan KESULITAN di hari esok, namun menghilangkan KEDAMAIAN hari ini.



(pictures taken from pinterest and bbm)