Beautiful Flower

Beautiful Flower
from country living website

Tuesday, September 25, 2012

Pengalaman naik kereta ekonomi AC



Akhirnya bisa juga nyobain naik kereta ekonomi AC yang ekonomis dan tepat waktu untuk mengurus e-KTP di Kebumen ^__^

Seminggu sebelum beli tiket, saya buka website nya PT Kereta Api di www.kereta-api.co.id dulu untuk cek jadwal kereta nya supaya tidak salah beli. Dan setelah memasukkan jadwal tanggal dan rute yang dituju, keluarlah jadwal untuk kereta Gajahwong dari stasiun Pasar Senen jam 07.50 dan sampai di stasiun Gombong jam 14.29, sementara yang kereta Bogowonto dari stasiun Pasar Senen jam 18.40 dan sampai di stasiun Gombong jam 02.12. Memang ada kereta Sawunggalih pagi yang bisnis, atau Sawunggalih malam (eksekutif, bisnis, dan ekonomi), juga Senja Utama Yogya dan Senja Utama Solo yang dua-dua nya kelas bisnis. Tapi setelah dipertimbangkan akhirnya memilih kereta Gajahwong yang berangkat jam 07.50 supaya sampai di Gombong masih ada kendaraan (becak motor atau bis kecil) yang masih beroperasi untuk mengantar ke rumah. Untuk rute sebaliknya aku memilih kereta ekonomi AC Bogowonto yang berangkat dari stasiun Gombong jam 09.16 dan sampai di Stasiun Pasar Senen jam 16.00 dengan alasan juga sama yaitu supaya tidak repot cari angkutan ke tempat kos.



Sebenarnya kalau dilihat di website PT Kereta Api, ada beberapa cara untuk membeli tiket ini: datang langsung ke stasiun yang sistem nya sudah online seperti stasiun Pasar Senen atau stasiun Gambir, melalui contact center 121, membeli di Indomaret atau Alfamart, atau di PT Pos. Detailnya bisa di cek di website PT Kereta Api yang ada di atas ya, informasinya tertera dengan jelas di situ. Trus kenapa saya memilih untuk membeli langsung di Senen? Itu karena saya penasaran ingin mencoba membeli tiket langsung di loket dan mungkin lain kali akan mencoba membeli melalui Indomaret atau Alfmart. Dan juga sudah lama tidak pernah ke stasiun Pasar Senen jadi pengen tahu juga seperti apa wajahnya setelah beberapa waktu terakhir kalau naik kereta pasti dari stasiun Gambir.

Jujur sih lebih enak kalau naik kereta dari stasiun Gambir karena letak stasiun Gambir itu sendiri yang strategis dan tidak terlalu jauh daripada stasiun Senen. Dan seperti yang seorang teman bilang, stasiun Senen itu ‘bronx’ dan bikin ilfil … ya memang bener sih hehehe … Daerah sana memang namanya kurang baik dan stasiun nya sendiri kurang terawat tidak seperti Gambir jadi diharapkan untuk ke depannya bisa diperbaiki kualitas stasiun nya.

Hal yang saya suka dari kereta ekonomi AC ini adalah ketepatan waktunya yang mana dulu soal tepat waktu ini jauh dari harapan; sebenarnya bukan hanya untuk kereta ekonomi saja tetapi juga untuk kereta eksekutif yang sering saya naik berlaku hal yang sama. Selain ketepatan waktu, di dalam kereta juga dilarang merokok dan masing-masing penumpang dipastikan mendapatkan tempat duduk. Kenapa bukan soal AC nya yang saya suka? Karena ternyata AC nya lama kelamaan kurang dingin tuh, apalagi di siang hari dimana terik matahari begitu kuatnya dan dengan tidak ada nya tirai jendela seperti di kereta eksekutif mengakibatkan efek dingin nya lama kelamaan tidak terasa lagi. Jadi sempat lucu nih gara-gara AC, saya pikir bakalan dingin jadi sudah siap-siap bawa jaket tebal eeehhh…tnyt jaket nya sama sekali tidak terpakai selama perjalanan ke Gombong maupun pulang ke Jakarta hehehe… Kebalikannya kalau naik kereta eksekutif (yang perjalanan malam hari); siap-siap kostum dingin deh supaya tidak kedinginan: baju lengan panjang, jaket tebal, kaus kaki, plus sepatu tertutup dan selamat tidur dengan nyenyak ^__^



Oiya, jadi inget; kalau di kereta ekonomi AC ini kalau mau bantal dan selimut masing-masing harus bayar lima ribu rupiah (lain dengan eksekutif yang bantal dan selimut nya gratis). Nah, kalau mengenai makanan dan minuman yang bisa dipesan dari gerbong restorasi, menu nya sama. Saya sudah pernah mencoba pesan nasi goreng dari gerbong restorasi di kereta eksekutif dan pada waktu perjalanan Jakarta-Gombong iseng lah mencoba nasi ramesnya dan ternyata rasanya kurang memuaskan lidah saya, saudara-saudara, lupa mau protes ke waitress nya deh hehehe…

Jujur sih untuk yang terbiasa naik kereta eksekutif dan pindah ke kereta ekonomi AC ini mungkin akan kaget dan tidak terbiasa dengan kursinya yang tidak bisa dibuat enak untuk tidur. Tapi kalau dapat kursi yang tidak ada penumpang di sebelahnya, nah bisa tuh merasakan tidur dengan posisi yang lebih enak sedikit karena bisa ‘merajai’ satu kursi itu sendirian. Untuk saya yang mudah tertidur di perjalanan, saya bersyukur bisa tertidur di kursi jenis kereta ekonomi tanpa masalah dan sangat bersyukur untuk perjalanan kereta api ekonomi AC yang tepat waktu ^__^

Berhubung saya baru pertama kali ini naik kereta ekonomi AC, sempat di sepanjang perjalanan khawatir ketiduran dan kebablasan tapi karena sudah cek jadwal tiba nya si Gajahwong ini jadi sempat setelah makan siang tidur sebentar dan pas lewat bapak-bapak yang pakai seragam dan topi (yang periksa karcis) saya tanya stasiun Gombong dimana dan beliau bilang nanti setelah terowongan bisa siap-siap untuk turun. Syukurlah ternyata ada petugas keamanan yang bersiap-siap membuka pintu di gerbong dimana saya duduk dan saya konfirmasikan kembali apakah betul ini sudah mau dekat stasiun Gombong dan betul sudah mendekati.


Bukan kebetulan pulang pergi naik kereta ekonomi ini saya berada di gerbong yang sama yaitu gerbong no 3 dan pada waktu berangkat ternyata yang duduk di depan saya adalah Bu Sis dengan anak perempuannya yang bernama Mbak Lisa yang adalah tetangga lama pada waktu kami masih tinggal di Jogjakarta. Pantesan pas saya lihat mukanya Bu Sis kok sepertinya pernah tahu dan kenal tapi lupa hehehe… Jadilah sepanjang perjalanan dari Jakarta ke Gombong itu tidak terasa membosankan karena diisi dengan percakapan antara saya dan Bu Sis dan juga Mbak Lisa. What a sweet surprise indeed! ^__^


Pada waktu si Gajahwong berhenti di stasiun Gombong lumayan lama, mama saya sempat bertemu di pintu gerbong tiga dengan Bu Sis dan Mbak Lisa; reuni singkat lah karena mereka harus melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta. Meskipun singkat tapi seperti yang tadi saya bilang, it was a sweet surprise karena pada waktu saya turun dari kereta dan cerita ke mama kalau ketemu Bu Sis yang duduk berhadapan di kereta, mama sempat enggak percaya kok bisa ya hehehe… Sedangkan pada waktu perjalanan kembali ke Jakarta, yang duduk di depan saya adalah seorang ibu yang merupakan alumni Universitas Atma Jaya Jogjakarta dan pergi ke Jakarta untuk mengunjungi anaknya yang kuliah di Depok. Dengan Mbak Lisa dan ibu tersebut saya sempat mengalami topik perbincangan yang sama yaitu mengenai single dan berkeluarga, karena saya dalam posisi single dan beliau berdua dalam posisi sudah berkeluarga (wah, ini nih topik yang menarik untuk mengisi waktu hehehe…).


Ternyata masalah AC yang tidak terlalu dingin dirasakan untuk di kereta Bogowonto bukan hanya saya saja yang merasakan tapi Mbak Lisa juga bilang kalau ternyata pada waktu perjalanan dari Jogja ke Jakarta, AC kereta Bogowonto yang Mbak Lisa naikin ternyata mati pada waktu perjalanan dari stasiun Cirebon sampai mendekati stasiun Jatinegara dan jendela nya juga tidak boleh dibuka; jadi suasana pada waktu itu seperti sauna gratis deh…huuufffttthhh…




Jadiiii…apakah saya akan kapok naik kereta ekonomi AC? Enggak sih, cuman lebih siap aja next time bawa kipas jadi for in case kalau AC nya mati bisa kipasan hahaha ^__^ Atau kalau memungkinkan naik kereta ekonomi AC yang malam hari jadi tidak terlalu panas udaranya. Kalau naik kereta untuk jarak jauh yang pagi/siang, kita bisa menikmati pemandangan sawah-sawah yang terhampar di sepanjang perjalanan. Dan sebaliknya kalau naik kereta yang sore/malam hari tentu pilihannya adalah tidur/beristirahat karena tidak ada pemandangan yang bisa dinikmati berhubung gelap hehehe... Oiya, kalau di kereta ekonomi AC, di bawah meja kecil di dekat jendela tidak ada colokan listrik nya ya...jadi kalau bisa bawa powerbank/alat portable untuk mengisi baterai smartphone kita.



I thank God for this short trip and pray for God to have another time to return to Gombong and Kebumen again to enjoy more quality time with my family and big families ^__^

4 comments:

  1. Cerita yang enak untuk dibaca, sebagai warga Gombong, saya juga pernah beberapa kali naik kereta, asyik...

    ReplyDelete
  2. Matur nuwun mba info yang sangat bermanfaat dan mahal harganya nich........hehehehehehe. Untung aku belum ke jebak berkat blog ini???

    ReplyDelete
  3. Dear Mba Yulia,
    Infonya sangat berguna sekali, khususnya buat saya yg sedang butuh info ttg kereta ekonomi AC untuk tujuan Jawa tengah. Mba tanya dong itu gambar kursinya untuk kelas ekonomi AC atau bisnis ya?

    ReplyDelete
  4. Bagus banget nih tulisannya. Thanx for informasinya ya sya jg sudah lama sekali gk naik kereta rencana nanti mudik lebaran mau naik kereta ambil yg shift malemnya supaya ga panas, hee.

    Oh iya itu beneran bantal+selimut disewakan? Klo ngga saya mau bwa bantal dr rumah nih biar ga pegel sepanjang perjalanan. Hehe

    ReplyDelete