Akhirnya
bisa juga nyobain naik kereta ekonomi AC yang ekonomis dan tepat waktu untuk
mengurus e-KTP di Kebumen ^__^
Seminggu
sebelum beli tiket, saya buka website nya PT Kereta Api di www.kereta-api.co.id dulu untuk cek
jadwal kereta nya supaya tidak salah beli. Dan setelah memasukkan jadwal
tanggal dan rute yang dituju, keluarlah jadwal untuk kereta Gajahwong dari stasiun
Pasar Senen jam 07.50 dan sampai di stasiun Gombong jam 14.29, sementara yang
kereta Bogowonto dari stasiun Pasar Senen jam 18.40 dan sampai di stasiun
Gombong jam 02.12. Memang ada kereta Sawunggalih pagi yang bisnis, atau
Sawunggalih malam (eksekutif, bisnis, dan ekonomi), juga Senja Utama Yogya dan
Senja Utama Solo yang dua-dua nya kelas bisnis. Tapi setelah dipertimbangkan
akhirnya memilih kereta Gajahwong yang berangkat jam 07.50 supaya sampai di
Gombong masih ada kendaraan (becak motor atau bis kecil) yang masih beroperasi
untuk mengantar ke rumah. Untuk rute sebaliknya aku memilih kereta ekonomi AC
Bogowonto yang berangkat dari stasiun Gombong jam 09.16 dan sampai di Stasiun
Pasar Senen jam 16.00 dengan alasan juga sama yaitu supaya tidak repot cari
angkutan ke tempat kos.
Sebenarnya
kalau dilihat di website PT Kereta Api, ada beberapa cara untuk membeli tiket
ini: datang langsung ke stasiun yang sistem nya sudah online seperti stasiun
Pasar Senen atau stasiun Gambir, melalui contact center 121, membeli di
Indomaret atau Alfamart, atau di PT Pos. Detailnya bisa di cek di website PT
Kereta Api yang ada di atas ya, informasinya tertera dengan jelas di situ. Trus
kenapa saya memilih untuk membeli langsung di Senen? Itu karena saya penasaran
ingin mencoba membeli tiket langsung di loket dan mungkin lain kali akan
mencoba membeli melalui Indomaret atau Alfmart. Dan juga sudah lama tidak
pernah ke stasiun Pasar Senen jadi pengen tahu juga seperti apa wajahnya
setelah beberapa waktu terakhir kalau naik kereta pasti dari stasiun Gambir.
Jujur
sih lebih enak kalau naik kereta dari stasiun Gambir karena letak stasiun
Gambir itu sendiri yang strategis dan tidak terlalu jauh daripada stasiun
Senen. Dan seperti yang seorang teman bilang, stasiun Senen itu ‘bronx’ dan
bikin ilfil … ya memang bener sih hehehe … Daerah sana memang namanya kurang baik dan stasiun
nya sendiri kurang terawat tidak seperti Gambir jadi diharapkan untuk ke
depannya bisa diperbaiki kualitas stasiun nya.
Hal
yang saya suka dari kereta ekonomi AC ini adalah ketepatan waktunya yang mana
dulu soal tepat waktu ini jauh dari harapan; sebenarnya bukan hanya untuk
kereta ekonomi saja tetapi juga untuk kereta eksekutif yang sering saya naik
berlaku hal yang sama. Selain ketepatan waktu, di dalam kereta juga dilarang
merokok dan masing-masing penumpang dipastikan mendapatkan tempat duduk. Kenapa
bukan soal AC nya yang saya suka? Karena ternyata AC nya lama kelamaan kurang
dingin tuh, apalagi di siang hari dimana terik matahari begitu kuatnya dan
dengan tidak ada nya tirai jendela seperti di kereta eksekutif mengakibatkan
efek dingin nya lama kelamaan tidak terasa lagi. Jadi sempat lucu nih gara-gara
AC, saya pikir bakalan dingin jadi sudah siap-siap bawa jaket tebal eeehhh…tnyt
jaket nya sama sekali tidak terpakai selama perjalanan ke Gombong maupun pulang
ke Jakarta hehehe… Kebalikannya kalau naik kereta eksekutif (yang perjalanan
malam hari); siap-siap kostum dingin deh supaya tidak kedinginan: baju lengan
panjang, jaket tebal, kaus kaki, plus sepatu tertutup dan selamat tidur dengan
nyenyak ^__^
Oiya,
jadi inget; kalau di kereta ekonomi AC ini kalau mau bantal dan selimut
masing-masing harus bayar lima
ribu rupiah (lain dengan eksekutif yang bantal dan selimut nya gratis). Nah,
kalau mengenai makanan dan minuman yang bisa dipesan dari gerbong restorasi,
menu nya sama. Saya sudah pernah mencoba pesan nasi goreng dari gerbong
restorasi di kereta eksekutif dan pada waktu perjalanan Jakarta-Gombong iseng
lah mencoba nasi ramesnya dan ternyata rasanya kurang memuaskan lidah saya,
saudara-saudara, lupa mau protes ke waitress nya deh hehehe…
Jujur
sih untuk yang terbiasa naik kereta eksekutif dan pindah ke kereta ekonomi AC
ini mungkin akan kaget dan tidak terbiasa dengan kursinya yang tidak bisa
dibuat enak untuk tidur. Tapi kalau dapat kursi yang tidak ada penumpang di
sebelahnya, nah bisa tuh merasakan tidur dengan posisi yang lebih enak sedikit
karena bisa ‘merajai’ satu kursi itu sendirian. Untuk saya yang mudah tertidur
di perjalanan, saya bersyukur bisa tertidur di kursi jenis kereta ekonomi tanpa
masalah dan sangat bersyukur untuk perjalanan kereta api ekonomi AC yang tepat
waktu ^__^
Berhubung
saya baru pertama kali ini naik kereta ekonomi AC, sempat di sepanjang
perjalanan khawatir ketiduran dan kebablasan tapi karena sudah cek jadwal tiba
nya si Gajahwong ini jadi sempat setelah makan siang tidur sebentar dan pas
lewat bapak-bapak yang pakai seragam dan topi (yang periksa karcis) saya tanya
stasiun Gombong dimana dan beliau bilang nanti setelah terowongan bisa
siap-siap untuk turun. Syukurlah ternyata ada petugas keamanan yang
bersiap-siap membuka pintu di gerbong dimana saya duduk dan saya konfirmasikan
kembali apakah betul ini sudah mau dekat stasiun Gombong dan betul sudah
mendekati.
Bukan
kebetulan pulang pergi naik kereta ekonomi ini saya berada di gerbong yang sama
yaitu gerbong no 3 dan pada waktu berangkat ternyata yang duduk di depan saya
adalah Bu Sis dengan anak perempuannya yang bernama Mbak Lisa yang adalah
tetangga lama pada waktu kami masih tinggal di Jogjakarta. Pantesan pas saya
lihat mukanya Bu Sis kok sepertinya pernah tahu dan kenal tapi lupa hehehe…
Jadilah sepanjang perjalanan dari Jakarta
ke Gombong itu tidak terasa membosankan karena diisi dengan percakapan antara
saya dan Bu Sis dan juga Mbak Lisa. What a sweet surprise indeed! ^__^
Pada
waktu si Gajahwong berhenti di stasiun Gombong lumayan lama, mama saya sempat
bertemu di pintu gerbong tiga dengan Bu Sis dan Mbak Lisa; reuni singkat lah
karena mereka harus melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta. Meskipun singkat tapi seperti
yang tadi saya bilang, it was a sweet surprise karena pada waktu saya turun
dari kereta dan cerita ke mama kalau ketemu Bu Sis yang duduk berhadapan di
kereta, mama sempat enggak percaya kok bisa ya hehehe… Sedangkan pada waktu
perjalanan kembali ke Jakarta, yang duduk di depan saya adalah seorang ibu yang
merupakan alumni Universitas Atma Jaya Jogjakarta dan pergi ke Jakarta untuk
mengunjungi anaknya yang kuliah di Depok. Dengan Mbak Lisa dan ibu tersebut
saya sempat mengalami topik perbincangan yang sama yaitu mengenai single dan
berkeluarga, karena saya dalam posisi single dan beliau berdua dalam posisi
sudah berkeluarga (wah, ini nih topik yang menarik untuk mengisi waktu hehehe…).
Ternyata
masalah AC yang tidak terlalu dingin dirasakan untuk di kereta Bogowonto bukan
hanya saya saja yang merasakan tapi Mbak Lisa juga bilang kalau ternyata pada
waktu perjalanan dari Jogja ke Jakarta, AC kereta Bogowonto yang Mbak Lisa
naikin ternyata mati pada waktu perjalanan dari stasiun Cirebon sampai
mendekati stasiun Jatinegara dan jendela nya juga tidak boleh dibuka; jadi
suasana pada waktu itu seperti sauna gratis deh…huuufffttthhh…
Jadiiii…apakah
saya akan kapok naik kereta ekonomi AC? Enggak sih, cuman lebih siap aja next
time bawa kipas jadi for in case kalau AC nya mati bisa kipasan hahaha ^__^ Atau
kalau memungkinkan naik kereta ekonomi AC yang malam hari jadi tidak terlalu
panas udaranya. Kalau naik kereta untuk jarak jauh yang pagi/siang, kita bisa menikmati pemandangan sawah-sawah yang terhampar di sepanjang perjalanan. Dan sebaliknya kalau naik kereta yang sore/malam hari tentu pilihannya adalah tidur/beristirahat karena tidak ada pemandangan yang bisa dinikmati berhubung gelap hehehe... Oiya, kalau di kereta ekonomi AC, di bawah meja kecil di dekat jendela tidak ada colokan listrik nya ya...jadi kalau bisa bawa powerbank/alat portable untuk mengisi baterai smartphone kita.
Matur nuwun mba info yang sangat bermanfaat dan mahal harganya nich........hehehehehehe. Untung aku belum ke jebak berkat blog ini???
ReplyDeleteDear Mba Yulia,
ReplyDeleteInfonya sangat berguna sekali, khususnya buat saya yg sedang butuh info ttg kereta ekonomi AC untuk tujuan Jawa tengah. Mba tanya dong itu gambar kursinya untuk kelas ekonomi AC atau bisnis ya?
Bagus banget nih tulisannya. Thanx for informasinya ya sya jg sudah lama sekali gk naik kereta rencana nanti mudik lebaran mau naik kereta ambil yg shift malemnya supaya ga panas, hee.
ReplyDeleteOh iya itu beneran bantal+selimut disewakan? Klo ngga saya mau bwa bantal dr rumah nih biar ga pegel sepanjang perjalanan. Hehe